SEBARKAN
URGENSI INI!

Save Our Surroundings

2.857
PEOPLE

HAS JOINED THE MOVEMENT

SAVE OUR SURROUNDINGS

#LINDUNGIKININANTI

  • 74,2%

    Orang dewasa di Indonesia

    menjadi perokok pasif di restoran

  • 51,4%

    Orang dewasa di Indonesia

    menjadi perokok pasif di bangunan atau kantor pemerintahan

  • 44,8%

    Orang dewasa di Indonesia

    menjadi perokok pasif di ruang kerja

  • 57,8%

    Remaja di Indonesia (umur 13-15)

    menjadi perokok pasif di rumah

  • 66,2%

    Remaja di Indonesia (umur 13-15)

    menjadi perokok pasif di ruang publik

Gerakan Save Our Surroundings bukan hanya sekedar mewujudkan lingkungan yang bebas-rokok; kami menyuarakan transformasi positif yang menggema dari generasi ke generasi.

Sumber: Berdasarkan data dari GLOBAL ADULT TOBACCO SURVEY (2021) dan GLOBAL YOUTH TOBACCO SURVEY (2019) oleh World Health Organization

APA ITU

SAVE OUR

SURROUNDINGS?

Istilah “surroundings” diartikan sebagai “sekitar” kita, yang menggarisbawahi nilai budaya kepedulian kita terhadap sesama. Save Our Surroundings berkomitmen penuh untuk melestarikan nilai budaya ini dengan memberdayakan individu dan kelompok untuk melakukan inisiasi perubahan positif dalam pengendalian konsumsi zat adiktif . Dengan melakukan hal ini, kami berusaha untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi sekitar dan masa depan kita.

KENALI KAMI

BERITA

Salah Kaprah soal Standardisasi Kemasan Rokok Sebabkan Rokok Ilegal, IYCTC Luruskan Isu yang Beredar

IYCTC meluruskan bahwa kemasan polos rokok tidak menyebabkan meningkatnya peredaran rokok ilegal, berdasarkan pengalaman negara seperti Australia, Inggris, dan Prancis, bahkan sempat menurun pasca penerapan kebijakan tersebut. Masalah sebenarnya adalah dalam distribusi, kontrol suplai, dan pengawasan, bukan soal bungkus

HUT ke-498, Jakarta Dituntut Segera Sahkan Raperda KTR yang Mandek 10 Tahun

HUT Jakarta ke-498 diwarnai desakan agar DPRD segera mengesahkan Raperda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang mandek lebih dari 10 tahun. Aturan ini dianggap sebagai “kado terbaik” bagi warga untuk ruang publik yang lebih sehat dan sesuai mandat nasional.

IYCTC: Rokok persulit upaya mencapai kesetaraan gender

Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) menyoroti bahwa industri rokok memperburuk ketimpangan gender di Indonesia. Wanita paling terdampak sebagai perokok pasif, pekerja sektor tembakau, dan target pemasaran. Mereka juga mengalami beban ekonomi, pengeluaran untuk rokok menjadi yang kedua tertinggi setelah beras dan kondisi kerja buruk, termasuk risiko pelecehan seksual

100 Hari Pemerintahan Presiden Baru, 28 Organisasi Kepemudaan Desak Implementasi PP 28/2024

Sejumlah besar organisasi kepemudaan, mendesak pemerintah agar segera mengimplementasikan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2024. Mereka menyoroti, setelah disahkan pada 26 Juni 2024, regulasi ini belum berlaku efektivitasnya. Dengan merujuk data Survei Kesehatan Indonesia 2023, yang menunjukkan sekitar 70 juta perokok aktif, mereka mendesak penerapan kebijakan untuk mengontrol konsumsi tembakau demi kesehatan masyarakat dan produktivitas bangsa

Yogyakarta Komitmen Tegakkan Kawasan Tanpa Rokok di Daerah

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bersama pihak akademisi, organisasi masyarakat, dan komunitas muda, menyatukan komitmen untuk memperkuat implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di daerah. Mereka menekankan pentingnya Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2024 sebagai dasar menghadapi meningkatnya konsumsi rokok, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Menurut data Survei Kesehatan Indonesia 2023, DIY menjadi provinsi dengan prevalensi perokok anak tertinggi kedua di Indonesia, dan “enam dari sepuluh anak terpapar asap rokok di rumah, serta satu dari dua di lingkungan sekolah”

Koalisi Pengendalian Tembakau Desak DPRD Jakarta Segera Sahkan Perda KTR

Jaringan organisasi pengendalian tembakau mendorong DPRD DKI Jakarta dan Pemprov mempercepat pengesahan Raperda Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Mereka menyoroti bahwa sampai HUT ke‑498 Jakarta, pembahasan sudah berlangsung lebih dari 10 tahun tetapi belum disahkan. Pansus DPRD kini tengah membahas pasal per pasal, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor serta perlindungan bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, anak-anak, dan lansia. Regulasi ini dirancang untuk menetapkan zona bebas rokok, termasuk iklan dan promosi di area publik seperti sekolah, transportasi, tempat ibadah, dan ruang terbuka, dengan sanksi tegas berupa denda hingga puluhan juta rupiah

Bersama Wakil Walikota Depok, Ribuan Massa Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Pada 1 Juni 2025, Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, bergabung bersama Save Our Surroundings (SOS) dalam memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, dengan menegaskan bahwa merokok adalah “membakar uang” — menghamburkan uang tanpa manfaat. Ia menekankan pentingnya aksi ini untuk melindungi anak-anak dan remaja dari pengaruh rokok serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya tembakau. Kegiatan ini menjadi puncak kampanye SOS, yang melibatkan kolaborasi dengan berbagai organisasi melalui instalasi edukasi interaktif, pertunjukan seni seperti tari dan pantomim, kampanye jalan kaki, zumba, cek kesehatan gratis, lomba permainan, dan doorprize — sebagai pendekatan yang humanis dan ramah untuk menjangkau serta mengajak lebih banyak komunitas mendukung gerakan ini.

Ratusan Pemuda Serukan Kawasan Tanpa Rokok di Malioboro

Pada Minggu, 27 April 2025, ratusan orang muda, termasuk mahasiswa, komunitas, dan jurnalis, melakukan pawai dari Hotel Inna Garuda ke Titik Nol di Malioboro, Yogyakarta, untuk menyerukan penegakan kawasan tanpa rokok (KTR). Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, ikut serta dan menegaskan pentingnya melarang merokok di tempat umum demi kesehatan publik dan lingkungan. Aksi ini menjadi salah satu puncak kampanye Save Our Surroundings (SOS) menuju Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang akan digelar pada tanggal 1 Juni 2025, dan didorong dukungan penguatan Peraturan Daerah serta implementasi Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2024, termasuk zonasi bebas rokok dan pelarangan iklan rokok di area sekitar pendidikan dan tempat anak, serta penerapan sanksi yang tegas

Ikut Dukung Hidup Sehat Tanpa Rokok, SOS Ajak Fans K-POP Bergerak

Pada 15 Februari 2025, gerakan “Save Our Surroundings” (SOS) mengadakan acara kolaboratif di Jakarta Selatan yang melibatkan fans K‑pop untuk mendukung gaya hidup sehat tanpa rokok . Acara meliputi edukasi tentang dampak ekonomi dan kesehatan rokok, ajakan untuk tegakkan regulasi iklan dan penjualan, sesi olahraga KPOP Cardio bersama, dan momen emosional saat seorang ibu menulis surat agar sang suami berhenti merokok demi keluarga. SOS juga mengenalkan layanan konseling berhenti merokok dari Kemenkes dan Quitline.

6 Juta Anak Perokok, IYCTC dan CISDI Gelar Forum Orang Muda Tuntut Pemerintah Tegas Mengatasi Masalah Rokok

Usai Pilkada serentak, generasi muda Indonesia bergerak cepat memastikan isu pengendalian konsumsi rokok tidak hanya menjadi janji politik, tetapi diwujudkan dalam kebijakan nyata. Melalui Indonesian Youth Summit on Tobacco Control (IYSTC) ke-3 dan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) DPRemaja 3.0, yang diselenggarakan pada 3 Desember 2024, suara dari berbagai daerah dikumpulkan dan disampaikan langsung kepada para pemangku kebijakan nasional

Cukai Rokok 2025 Batal Naik, Tantangan Indonesia Emas 2045 Semakin Pelik

Pemerintah berencana tidak menaikkan tarif cukai rokok pada 2025. Hal ini menunjukkan lemahnya komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat dari dampak buruk konsumsi produk tembakau. Kenaikan tarif cukai yang diiringi dengan kenaikan harga rokok merupakan strategi yang efektif untuk menekan konsumsi rokok di masyarakat, terutama kelompok masyarakat tidak mampu serta anak dan remaja.

10 Tahun era Jokowi, PKJS-UI Evaluasi Kebijakan Pengendalian Rokok

Setelah menjabat sebagai pemimpin negara Indonesia dalam 2 periode berturut-turut, telah banyak produk kebijakan yang dikeluarkan dalam mendukung upaya pengendalian rokok di Indonesia. Hal ini berkaca kembali pada komitmen Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul di Indonesia.

IYCTC dan Meaningful Generation Gelar Diskusi, Transportasi Publik di Bandung Raya Jadi Sorotan

BANDUNG – Sebanyak 80 orang muda memadati Gedung Boscha Space Bandung, pada Ahad, 26 Mei 2024. Mereka berkumpul untuk membahas kebijakan publik yang bermakna di Kota Bandung. Agenda ini digagas oleh Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC), berkolaborasi dengan Meaningful Generation.

Kelompok Masyarakat Sipil Serukan Isu Kesehatan Jadi Arus Utama Kebijakan

NasionalPos.com, Jakarta- Sejumlah kelompok masyarakat sipil menyerukan agar isu kesehatan dapat diarusutamakan dalam pembahasan kebijakan di pemerintah dan DPR. Seruan tersebut disampaikan sebab selama ini isu kebijakan kesehatan sering terpinggirkan dengan isu sektor lainnya seperti sektor ekonomi, industri, dan lainnya.

Bahaya Rokok Ancam Kesehatan Jutaan Anak Indonesia

JUTAAN anak Indonesia tercatat sudah mengalami kecanduan rokok. Harga rokok yang terjangkau dan penjualan rokok batangan membuat rokok menjadi mudah diakses oleh anak-anak. Taktik pemasaran tersebut dianggap bagian dari kamuflase industri menargetkan anak secara umum.

Yayasan Kakak Dorong Pemkot Solo Komitmen Terapkan Perda KTR

Solopos.com, SOLO—Yayasan Kepedulian untuk Anak atau Yayasan Kakak mendorong Pemerintah Kota Solo agar tegas menerapkan Peraturan Daerah (Perda) terkait kawasan tanpa rokok dan iklan rokok.

Kampanye Pengendalian Rokok di CFD, Kaesang Pangarep dan Kepala Bapenda Solo Berpesan Lindungi Anak

SOLO, MettaNEWS – Sebanyak 50 orang tergabung dalam Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC), Pemuda Penggerak, Yayasan Kakak, dan Generasi Anti Rokok melakukan kampanye #LindungiKiniNanti untuk pengendalian konsumsi rokok di Car Free Day (CFD), Jalan Slamet Riyadi, Solo, Minggu (21/7/2024).

IYCTC Dorong Larangan Penjualan Rokok dalam Radius 200 Meter dari Sekolah!

Mediakawasan.co.id, Jakarta – Belakangan ramai di media sosial perbincangan mengenai Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) turunan dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Banyak pro dan kontra yang disampaikan oleh warganet mengenai isi dari RPP Kesehatan tersebut. Salah satu substansi yang diperdebatkan adalah tentang pengendalian zat adiktif berupa produk tembakau atau yang dikenal oleh masyarakat sebagai rokok dan rokok elektronik.

Surat Kaum Muda Berharap Warisan Baik dari Jokowi

Kesadaran kaum muda akan kesehatan dan memperbaiki lingkungan hidup perlahan semakin membesar. Mereka tidak hanya berhenti pada aksi kecil, tetapi juga turut mengadvokasi hak masyarakat akan lingkungan yang sehat dengan mengirimkan surat desakan kepada Presiden Joko Widodo.

Kelompok Sipil Gelar Gerakan SOS Kampanyekan Bahaya Rokok di CFD Jakarta

Sejumlah kelompok masyarakat melakukan kampanye bahaya rokok dengan tajuk Save Our Surroundings atau gerakan SOS di saat pelaksanaan car free day di Jakarta, Ahad, 2 Juni 2024. Aksi ini dilatarbelakangani keprihatinan terhadap meningkatnya jumlah perokok di Tanah Air...

Lentera: Negara harus hadir lindungi anak dari rokok lewat regulasi

Yayasan Lentera Anak meminta masyarakat dan negara untuk melindungi anak agar tidak merokok, bukan begitu saja memberi hukuman atau menyalahkan anak, namun ...

Soal Kenaikan Cukai Rokok, Komnas Pengendalian Tembakau: Harusnya 20 Persen

Ketua Komnas Pengendalian Tembakau Prof Hasbullah Thabrany ikut angkat bicara. Menurutnya, kenaikan CHT 10 persen belum tepat 100 persen.

Keberanian Prabowo-Gibran Melawan Industri Pengancam Kesehatan Dinanti

Indeks gangguan industri tembakau meningkat, beranikah Prabowo-Gibran membuat kebijakan dengan paradigma kesehatan?

Riset CISDI: Rokok Rugikan Ekonomi Rp27,7 Triliun

Riset Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives menemukan hubungan antara jumlah perokok dengan tekanan biaya kesehatan.

Konsumsi Rokok Akibatkan Anak Stunting

Direktorat P2PTM Kemenkes Depkes PPTM, Penyakit Tidak Menular Indonesia